About me

SELAMAT BERGABUNG DIJHEMY-BLOG

BELOPA KOTA BARU

Belopa adalah kota baru, dari kota kecamatan, ditata menjadi ibu kota baru Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, setelah ratusan tahun, Tana Luwu atau kerajaan Luwu, kemudian menjadi Kapupaten Luwu ber-ibu kota di Palopo.
Sekarang setelah pembentukan pemerintahan kota Palopo akibat pemekaran dari Kabupaten Luwu, tadinya. Kini menjadi empat daerah tingkat Kabupaten dan kota, masing-masing: Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu-Utara dan Kabupaten Luwu-Timur.

Setelah Palopo berpemerintahan kota, Kabupaten Luwu memindahkan ibu kota. Sebagaimana dua kabupaten lainnya, Luwu-Utara pemerintahannya berkedudukan di Masamba, Luwu-Timur punya ibu kota di Malili dan kabupaten Luwu menetapkan pusat pemerintahannya baru di Belopa.

Belopa adalah kota kecil dan baru dalam pembangunan yang dimulai dalam tahun 2003 setelah resmi jadi ibu kota kabupaten. Dapat dibayangkan bagaimana satu ibu kota kecamatan yang tidak memeliki pasilitas-pasilitas bangunan; gedung-gedung, selaku prasarana penempatan ibu kota kabupaten, tidak punya gedung-gedung memadai milik pemerintah yang akan menunjang dan memudahkan kelancaran pemidahan dan penempatan kota tingkat kabupaten.

Walaupun demikian kalau melihat rumah-rumah milik penduduk di Belopa, bila dibandingkan dengan ibu kota kecamatan lain di Sulawesi Selatan, kota Belopa ini memang sudah cukup ramai dan padat perkembangannya.

Selaku langka pertama setelah kabupaten Luwu resmi memindahkan ibu kotanya ke Belopa adalah pembangunan kantor Bupati Kepala Daerah Luwu berlokasi disebelah selatan pusat kota, antara poros jalanan negara Makassar-Palopo dengan bukit BuntuTanah yang terletak di tengah persawahan Jawaru atau lembah Séngé.

Tetapi selain pembangunan kantor Bupati, tidak sebatas bangunan kantor itu saja, karena dinas-dinas dan jawatan tingkat kabupaten lainnya memerlukan juga sarana perkantoran belum lagi instansi dan kepolisian negara, Resort Kepolisian Negara dll.

Semua pembangunan kantor dan sarana perumahan personil dari pegawai tingkat kabupaten Luwu yang pindah dari kota Palopo ke Belopa memerlukan tempat, lahan, modal dan waktu secara bertahap pelaksanaanya, hingga, untuk merampungkan pemidahan kabupaten ini, mungkin memakan waktu.

Untuk pengembangan pembangunan kota ini, dimana letaknya diTanah datar atau lembah persawahan rakyat, sebelum meletakkan bangunan gedung dan perumahan diperlukan tata perkotaan yang baik, utamanya pembangunan kanalisasi, penyaluran air pembuangan kotoran kota, sekurang-kurangnya lima kanal besar diletakkan untuk tahap pertama dengan pengaliran kelaut melalui sungai Tadette, Ulo-ulo dan sungai kecil lainnya disekitar Belopa.

Kota Belopa ini terletak limapuluh Kilometer lebih dari Palopo arah Selatan, yang membelah dua poros Jalanan Negara Makassar-Palopo, jalanraya trans-Sulawesi. Dijantung kota ini terletak persimpangan empat. Kearah Barat ke Bajo, Makalua, Rante Balla, Tabang, terus ke Basten, selanjutanya Latimojong. Kearah Timur ke Ulo-Ulo pelabuhan dari kota Belopa, kearah Selatan Makassar dan ke Utara Palopo.

Nama Belopa ini baru populer sekitar empat puluhan tahun terakhir. Orang tua-tua dari sekitar Belopa yang berusia tujuh puhan tahun keatas, mengenal nama Belopa ini, dengan sebutan ‘La-belopa.’ La-belopa dalam perjalanan masa, sebutan ‘La’ pelan-pelan berubah dan akhirnya menghilang tinggal nama Belopa saja.

Arti bahasa daerah Luwu kata Belopa ini, dalam bahasa Indonesia, berarti gaba-gaba (pelepa sagu). Kata La tadinya, julukan atau tempat didapati atau terdapat. Sekitar kota Belopa sekarang masih beberapa kampung yang menggunakan kata La, misalnya: La-uwwa, La-munre, La-unnyi, La-rompong, La-rewa, La-loa, La-bellang dll.

Kota Belopa ini mulai jadi pusat pemerintahan, setelah pembetukan pemerintahan Kecamatan pada awal tahun enampuluh. Sebelum pemerintahan kecamatan, pada waktu itu bernama distrik, distrik Bajo berkedudukan di Bajo, sekitar 3 Km  dari Belopa. Tetapi sewaktu keamanan baru pulih, ibu kota Kecamatan Bajo dipindahkan ke Belopa sampai terbentuknya kecamatan Belopa, baru kecamatan Bajo kembali ibu kotanya di Bajo.

Letak geografi kota Belopa ini memang strategis untuk regio Selatan Luwu. Karena terletak ditengah-tengah dari beberapa kecamatan, yang terletak disebelah Barat adalan kecamatan Bajo, Bastem dan Latimojong, sebelah Selatan kecamatan Suli, Larompong dan Larompong-Selatan, dan sebelah Utara adalah Kamunre, Padangsappa, Bupon, Ponrang dan kecamatan Bua. Sebelah Timur pelabuhan Ulo-Ulo yang terletak dipinggar latu (teluk Bone).

Pengembangan dan penataan kota Belopa ini sangat memungkinkan, karena kota ini terletak ditengah-tengah persawahan, sebelah Barat lemba persawahan Rasai membentang ke Timur sampai dipinggir kampung Lamunre dan Launnyi dan sebelah Selatan persawahan Jawaru, membujur dari Kasiwiang sampai pinggir kota Belopa.

Selain dari lembah dan Tanahh persawahan, pinggir kota Belopa ini dihiasa 3 bukit. Bukit Libani terletak disebelah Utara kota Belopa membujur ke Barat. Diapit segi tiga Belopa, Bajo dan Cilellang sebelah Utara. Sebelah Selatan Belopa satu bukit lagi bernama ‘BuntuTanah’ membujur dari Selatan ke Utara, persis dipinggir kota  yang panjangnya sekitar 3 Km. Dan melintang di Selatan satu bukit kecil, malah sangat kecil, lagi pendek, bernama bukit ‘Buntutoke’.

Pangjangnya bukit ini sekitar tigaratus meter dan tingginya kurang dari seratus meter. Belopa ini punya prosfek yang baik, selain punya pelabuhan yang dapat dibentuk tanjung, karena sungai Ulo-Ulo semakin dangkal, juga nantinya akan jadi tempat penampungan comoditie pertanian dan perkebunan di regio Selatan Luwu.

Sebagaimana telah disinggung, di Belopa adalah simpang empat, dari arah Barat kecamatan-kecamatan penghasil beras, bibit coklat, biji kopi dan buah-buahan, durian, duku dan appel dimasa mendatang.

Dapat dikatakan dengan membaiknya transportasi dari Belopa ke Ulusalu dan dusun sekitarnya, biji kopi arabika yang dikenal dengan nama kopi arabika Kalosi yang tadinya dipikul penduduk dari daerah Luwu lewat gunung ke daerah Enrekang untuk dijual. Hal ini nantinya akan diexport sendiri oleh daerah Luwu, dengan demikian tidak terjadi lagi hasil Kapubaten Luwu, dijual dan diexport keluar daerah oleh kabupaten lain, sebagaimana yang terjadi selama ini.

Belopa ini tidak mempunyai arti histori khusus dalam sejarah Tanah Luwu dan pergolakkan di Luwu. Kota ini sebagaimana kota-kota ibu kota kecamatan di Luwu Regio Selatan lainnya setelah pertengah tahun lima puluh di kosongkan oleh Pemerintah dalam artikata tidak diduduki oleh TNI, dan kuasai oleh DI/TII.

Pada awal tahun enam puluh baru tentara kembali memduduki regio Selatan Luwu. Yang anjang pertama TNI menduduki di Belopa, kemudian menduduki Cimpu, selanjutnya Suli, kemudian akhirnya Larompong juga diuduki. Sejak saat ini baru Belopa mulai berpungsi menjadi ibu kota kecamatan.

Pada masa kekacauan di Luwu dan Sulawesi-Selatan &Tenggara, Belopa ini tidak pernah menjadi tempat kedudukan DI/TII. Mereka tidak tertarik karena tidak trategis kedudukannya.  Belopa  ini terlalu datar, tidak berdekatan hutan dan gunung apalagi tidak mengalir sungai lewat kota ini. Walaupun pusat pemberontakan DI/TII disekitar Belopa, beberapa kilometer ke Barat seperti Rante Balla, Makalua, tempat lahirnya Piagam Makalua oleh DI/TII. Ke arah Selatan misalnya Suli, Labellang, Laloa bekas markas dan kubu besar dari DI/TII.

Sebagaimana dikenal penghasil beras dari Tanah Luwu adalah regio Selatan Luwu, dimana disekitar kota Belopa, Suli, Cimpu, Bajo, Seppong, Cilellang sampai Padang Sappa, dari nama kampung dan kecamatan disebut diatas inilah yang selaku lumbung beras Luwu sejak dahulu. Hasil beras dari regio ini bukan dikensumen daerah Luwu saja, malah diperjual-belikan ke wilayah kabupaten lain.

Selain dari pada produksi beras, dari Belopa dan sekelilingnya juga tumbuh bahan makanan pokok lain, yang sejak dahulu kala menjadi bahan makanan pokok rakyat Luwu yang dikenal dengan nama Sagu. Dari sekitar Belopa ini pada musim paceklit atau kemarau panjang, selaku lumbung bahan makan selain beras dari Sulawesi Selatan. Hasi dari tempat ini dipunggah hasil-hasil sagu, pisang dan lain-lain di transpor, dibawa dengan angkutan oto trek ke kota Makassar dan kota-kota lainnya.